Selasa, 19 Februari 2008

TPP-ABG KUBIS, KUBIS BUNGA DAN BROCCOLI

Persiapan dan pengolahan lahan.
Lakukan pengolahan lahan dengan membersihkan dari sisa-sisa akar dan rumput-rumputan, dengan cara dicangkul sedalam 30 cm hingga lahan siap tanam. Selanjutnya buat bedengan dengan lebar (80-120) cm dan saluran air dengan lebar 20 cm, atau ditanam dengan sistem gulud, jarak tanaman 60 cm x 50 cm.



2. Pencegahan penyakit dan persemaian.
Penyakit utama penyebab kegagalan panen pada tanaman kubis adalah bengkak akar (puru akar). Untuk mencegah atau mengendalikan penyakit tersebut dapat dilakukan sejak dini, yaitu dengan menggunakan ABG-BIO (pengendalian secara biologis) pada persemaian. Caranya: Aktifkan (1–2) bungkus ABG-BIO dengan (10–20) kg media semai (tanah + pupuk kandang, dengan perbandingan 3:1 sampai 1:1), kemudian siram dengan air hingga lembab, simpan dalam bentuk gundukan dan tutup dengan karung bekas, biarkan selama (2-3) hari, kemudian sebar secara merata bersamaan dengan pupuk dasar. Atau larutkan 1 bungkus ABG-BIO + 0,5 kg dedak + 2 tutup ABG-D dalam 10 liter air, aduk secara merata, dan biarkan selama (2–4) jam. Kemudian siramkan pada media persemaian di atas (1–2) hari sebelum penebaran benih. Untuk mengurangi kematian dan menghindari stress, benih sebaiknya disemaikan dalam kokeran dari daun pisang berisi sekitar (50–75) gram media tanam. Benih ditempatkan kedalam lubang sekitar 0,5 cm. Setelah bibit berumur 2 minggu dilakukan pindah tanam ke lapangan
3. Pemupukan.
a. Pupuk dasar. Pupuk yang digunakan, untuk lahan seluas 1 ha, adalah campuran (1–5) ton pupuk kandang + 100 kg ABG-Bios + (10-20) kg campuran media semai dan ABG-BIO yang telah diaktifkan (seperti tersebut di atas). Sebarkan campuran pupuk ini pada bedengan atau diberikan dalam lubang tanam sekitar (1–3) hari sebelum tanam. Setelah penanaman, berikan campuran (100–200) kg ABG-Bios + 100 kg Urea + 50 kg SP-36 + 50 kg KCl, atau sekitar (15–20) gram/tanaman. Pupuk ditempatkan dalam lubang tugal dengan kedalaman 5 cm, berjarak sekitar 10 cm dari tanaman.
b. Pupuk susulan. Sebagai pupuk susulan gunakan campuran 100 kg Urea + 50 kg SP-36 + 100 kg KCl + (100–150) kg ABG-Bios, atau sekitar (15 –20) gram/tanaman, diberikan pada 30 HST, atau campuran 200 kg pupuk majemuk NPK (dengan formula 12-12-17) + (100–200) kg ABG-Bios. Pupuk ditempatkan di sekeliling tanaman, dan selanjutnya dilakukan pembumbunan.
d. Pupuk ABG. Pemberian pupuk ABG-D, dengan konsentrasi (2-3) cc/liter air, dilakukan pada 15 HST, 25 HST, 35 HST, dengan cara disemprotkan pada tanaman secara merata. Sedangkan ABG-B, dengan konsentrasi (2-3) cc/liter air, diberikan pada 45 HST, 55 HST dan 65 HST. Untuk mencegah bengkak akar dilakukan pemberian ABG-BIO setiap 2 minggu. Caranya: Larutkan (1–2) bungkus ABG-BIO + 1 kg dedak + 2 kg ABG-Bios + (5–10) tutup ABG-B, dalam (50-100) liter air, aduk secara merata, dan biarkan selama (2-4) jam. Kemudian siramkan sebanyak (25–50) cc/tanaman pada perakaran tanaman.
4. Pemeliharaan.
Pemeliharaan meliputi penyiangan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).
• Penyiangan (weeding) dilakukan (2–3) kali dengan menyingkirkan gulma di sekitar daerah perakaran.
• Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida sesuai dengan yang dianjurkan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit dan dengan menjaga agar pemberian air terjaga.
5. Panen.
• Panen pada tanaman kubis antara (90-120) HST tergantung varietas tanaman.
• Secara fisik tanaman kubis sudah dapat dipanen, jika krop-nya besar dan padat penuh.
• Pemungutan tidak boleh terlambat, karena krop-nya akan mudah rusak dan busuk .

Tidak ada komentar: